Saturday, September 4, 2010

Memudarnya Sistem Gender dalam Bahasa Inggris


  Ketika infleksi dari beberapa kata-kata pembeda gender tersebut berkurang dan beralih pada akhiran tunggal ajektiva dan bentuk demonstratif yang sudah tetap (the, this, these, that, dan those), maka bentuk-bentuk penanda gramatis gender tersebut dihilangkan. Metode yang digunakan sekarang dalam menentukan gender tidak serta merta muncul begitu saja pada periode Middle English. Pengenalan sex gender yang ada pada akar alamiah gender yang ada dalam Old English ditandai dengan kecenderungan menggunakan personal pronouns menurut natural gender, bahkan ketika penggunaan itu melibatkan pertentangan dengan gramatikal gender yang mendahului kata pengganti. Penggunaan personal pronoun merupakan indikasi yang jelas untuk merasakan natural gender bahkan ketika gramatikal gender dalam penekanan. Dengan menghilangnya gramatikal gender, gagasan tentang seks menjadi faktor satu-satunya faktor yang menentukan gender dari nomina bahasa Inggris.
O.E. mempunyai afiks infleksi yang menandai gender: masculin, feminine dan neuter.  Akan tetapi Dalam Mod. E, afiks gender sudah menghilang, kecuali untuk beberapa sisa seperti prince-princess, emperor-empress, tiger-tigress, hero-heroine, dan juga untuk pronomina orang ketiga tunggal (he, she, it). Pronomina diharapkan masih dibutuhkan untuk memfasilitasi kohesi di antara kalimat-kalimat di dalam paragraf dari sebuah wacana, dan afiks yang tersisa –ess dan –ine masih digunakan khususnya dalam gaya bahasa sastra untuk menandai pentingnya kiasan.

0 comments: